Pengertian Domain: Fungsi dan Sejarahnya

Muhammad Subkha

Muhammad Subkha

Di era digital seperti sekarang, website sudah menjadi kebutuhan penting, baik untuk perusahaan, organisasi, maupun individu. Namun tahukah kamu, ketika kita ingin mengakses sebuah website, kita tidak serta-merta langsung menulis kode IP address yang panjang dan sulit diingat. Bayangkan kalau untuk membuka Google kita harus mengetik angka 172.217.194.113, tentu akan merepotkan sekali.

Nah, inilah peran domain. Domain adalah nama unik yang digunakan untuk mengidentifikasi alamat suatu website di internet, sehingga lebih mudah diingat oleh manusia. Jadi, domain bisa dikatakan sebagai “alamat rumah” dari sebuah website. Jika website diibaratkan sebagai rumah, maka domain adalah alamatnya, dan hosting adalah tanah tempat rumah itu berdiri.

Dengan adanya domain, seseorang bisa mengakses sebuah website hanya dengan mengetik nama yang sederhana, contohnya portofoliosubha.my.id, atau feritekno.com, tanpa harus menghafalkan angka IP.

 

Pengertian Domain

Secara sederhana, domain adalah nama unik yang digunakan untuk mempermudah pengguna dalam mengakses website di internet. Domain berfungsi sebagai pengganti dari alamat IP (Internet Protocol) yang berbentuk angka.

Contoh:

  • IP Address → 172.217.194.113

  • Domain → google.com

Kedua alamat di atas merujuk ke tujuan yang sama, tetapi tentu saja lebih mudah mengingat nama domain daripada deretan angka.

 

Daftar Isi

Daftar Isi

Sejarah Domain

Sebelum adanya domain, internet hanya mengenal IP address sebagai alamat. Namun seiring pertumbuhan internet di tahun 1980-an, orang mulai kesulitan mengingat banyak IP.

  • 1983 → Sistem domain pertama kali diperkenalkan oleh Paul Mockapetris, disebut dengan Domain Name System (DNS).

  • 1985 → Domain pertama yang terdaftar adalah symbolics.com.

  • Setelah itu, penggunaan domain semakin meluas dengan berbagai ekstensi seperti .com, .org, .net, hingga .id, .my, .uk, dan lain-lain.

Sekarang, domain menjadi salah satu aset digital penting dan bahkan bisa diperjualbelikan seperti properti.

 

Fungsi Domain

Beberapa fungsi utama domain adalah:

  1. Mempermudah Akses Website
    Tidak perlu lagi mengingat angka IP, cukup ketik nama domain.

  2. Identitas Digital
    Domain menjadi identitas resmi di dunia internet, misalnya tokopedia.com identik dengan marketplace Indonesia.

  3. Membangun Kepercayaan
    Website dengan domain sendiri terlihat lebih profesional dibanding sekadar menggunakan subdomain gratis.

  4. Meningkatkan Branding
    Domain yang singkat, unik, dan mudah diingat dapat meningkatkan citra brand.

  5. Sebagai Alamat Email Profesional
    Misalnya admin@perusahaan.com lebih terpercaya dibandingkan namaperusahaan@gmail.com.

 

Jenis-jenis Domain

Agar lebih jelas, berikut contoh contoh domain:

  1. TLD (Top Level Domain)
    Ekstensi domain tingkat atas, seperti .com, .org, .net.
  2. ccTLD (Country Code Top Level Domain)
    Domain berdasarkan kode negara, seperti .id (Indonesia), .us (USA), .jp (Jepang).
  3. gTLD (Generic Top Level Domain)
    Domain baru yang lebih spesifik, seperti .tech, .online, .store.
  4. Subdomain
    Tambahan nama sebelum domain utama, misalnya portofoliosubha.my.id.

 

Contoh Penggunaan Domain

  • google.com → mesin pencari.

  • tokopedia.com → marketplace Indonesia.

  • kemdikbud.go.id → website resmi pemerintah.

  • github.io → subdomain GitHub Pages untuk hosting project.

 

Penutup

Domain adalah salah satu komponen utama dalam dunia internet yang berfungsi sebagai identitas, alamat, dan media branding sebuah website. Dengan adanya domain, pengguna internet dapat lebih mudah mengakses website tanpa perlu mengingat angka IP.

Jika kamu ingin membuat website, selain memikirkan isi dan desainnya, pastikan juga memilih nama domain yang tepat, singkat, dan mudah diingat agar semakin banyak orang tertarik untuk mengunjunginya.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments