Pengertian CMS: Fungsi dan Sejarahnya
Muhammad Subkha
Dalam dunia pembuatan website, tidak semua orang harus memahami bahasa pemrograman untuk bisa memiliki dan mengelola situs. Di sinilah CMS (Content Management System) hadir sebagai solusi. CMS adalah sebuah sistem yang memudahkan pengguna untuk membuat, mengatur, dan mengelola konten website tanpa perlu menulis kode dari nol.
Jika sebelumnya kita membahas tentang Domain (alamat website) dan Hosting (tempat menyimpan data website), maka CMS bisa diibaratkan sebagai mesin atau aplikasi yang menjalankan website. Dengan CMS, siapa saja—baik pemula maupun profesional—bisa membuat website yang menarik, fungsional, dan mudah dikelola.
CMS sangat populer karena mempermudah proses pembuatan website. Jika dulu membangun website membutuhkan pengetahuan HTML, CSS, JavaScript, dan PHP, kini dengan CMS seseorang bisa membangun website hanya dengan beberapa klik.
Pengertian CMS
CMS adalah singkatan dari Content Management System, yaitu sebuah perangkat lunak atau aplikasi yang digunakan untuk membuat, mengedit, mengatur, dan mempublikasikan konten di website dengan mudah.
CMS memiliki antarmuka yang user-friendly sehingga pengguna tidak perlu memahami coding yang rumit. Cukup dengan login ke dashboard CMS, kita sudah bisa menulis artikel, mengunggah gambar, mengatur halaman, hingga mengubah tampilan website.
Daftar Isi
Daftar Isi
Sejarah CMS
- Awal 1990-an → Website pertama muncul dan dikelola secara manual dengan HTML.
- Akhir 1990-an → Muncul sistem manajemen konten dasar yang digunakan oleh perusahaan besar untuk mengelola dokumen dan konten.
- Awal 2000-an → CMS mulai berkembang menjadi platform open-source seperti WordPress, Joomla, dan Drupal.
- 2010-an → CMS semakin populer dengan banyaknya tema, plugin, dan kemudahan instalasi.
- Sekarang → CMS berkembang menjadi lebih modern, bahkan ada yang berbasis headless CMS untuk mendukung aplikasi mobile dan integrasi API.
Fungsi CMS
- Membuat Website Tanpa Coding
CMS memudahkan siapa saja membuat website tanpa harus menguasai bahasa pemrograman. - Mengelola Konten dengan Mudah
Artikel, gambar, video, dan halaman website bisa diatur langsung melalui dashboard. - Kustomisasi Tampilan
Dengan tema dan template, tampilan website bisa diubah sesuai kebutuhan. - Mendukung Plugin/Extensi
CMS bisa ditambahkan fitur seperti toko online, SEO, form kontak, forum, hingga membership. - Manajemen User
CMS biasanya memiliki fitur pengaturan user dengan role berbeda (admin, editor, author, dll). - SEO Friendly
Banyak CMS sudah dioptimalkan agar website lebih mudah terindex oleh Google. - Keamanan Website
CMS populer memiliki update rutin dan plugin keamanan tambahan.
Jenis-jenis CMS
- Open Source CMS
Gratis digunakan, bisa dikustomisasi sesuai kebutuhan. Contoh: WordPress, Joomla, Drupal. - Proprietary CMS (Berbayar)
Dikembangkan oleh perusahaan dengan lisensi berbayar. Contoh: Kentico, Sitecore. - Headless CMS
Fokus pada backend untuk mengelola konten, sedangkan tampilan bisa dibuat dengan framework lain. Contoh: Strapi, Contentful. - E-Commerce CMS
CMS khusus untuk toko online. Contoh: Magento, PrestaShop, OpenCart. - Website Builder CMS
CMS yang berbentuk drag & drop, sangat mudah digunakan pemula. Contoh: Wix, Squarespace.
Contoh CMS Yang Populer
WordPress → CMS paling populer di dunia, digunakan lebih dari 40% website.
Joomla → Fleksibel, cocok untuk website perusahaan dan portal.
Drupal → Kuat dan aman, banyak digunakan oleh website pemerintahan.
Magento → CMS khusus untuk e-commerce besar.
Penutup
CMS (Content Management System) adalah solusi terbaik bagi siapa saja yang ingin memiliki website tanpa harus memahami coding secara mendalam. Dengan CMS, pembuatan dan pengelolaan website menjadi lebih mudah, cepat, dan fleksibel.
Pemilihan CMS tergantung pada kebutuhan: WordPress untuk blog atau website umum, Joomla/Drupal untuk website skala besar, dan Shopify/Magento untuk toko online.