Pengertian Laravel: Fungsi dan Sejarah

Muhammad Subkha

Muhammad Subkha

Setelah memahami dasar-dasar pemrograman web dengan PHP, biasanya developer akan mencari cara agar pengembangan website lebih cepat, terstruktur, dan aman. Di sinilah peran Laravel sangat penting. Laravel adalah sebuah framework PHP yang dirancang untuk mempermudah proses pembuatan aplikasi web.

Jika PHP murni diibaratkan seperti membangun rumah dari nol (harus mencari kayu, semen, batu, lalu merangkainya sendiri), maka Laravel adalah rumah yang sudah disiapkan pondasi, dinding, dan atapnya. Tugas kita tinggal menambahkan interior, desain, dan fitur sesuai kebutuhan. Dengan kata lain, Laravel menyediakan fondasi, aturan, dan komponen siap pakai sehingga developer tidak perlu menulis semua kode dari awal.

Laravel dikenal dengan sintaksnya yang elegan, dukungan fitur yang lengkap, serta komunitas yang sangat besar. Framework ini juga sudah terintegrasi dengan berbagai teknologi modern seperti ORM (Eloquent), routing, template engine (Blade), middleware, autentikasi, hingga API support. Tidak heran jika Laravel menjadi framework PHP paling populer di dunia saat ini.

 

Pengertian Laravel

Laravel adalah framework PHP open-source yang digunakan untuk membangun aplikasi web berbasis MVC (Model-View-Controller). Konsep MVC ini membantu developer memisahkan logika bisnis (Model), tampilan (View), dan kontrol alur aplikasi (Controller) sehingga kode lebih terorganisir dan mudah dikelola.

Laravel menyediakan banyak fitur siap pakai, seperti:

  • Routing → mengatur jalur URL dengan mudah.

  • Eloquent ORM → mempermudah interaksi dengan database.

  • Blade Template Engine → membuat tampilan HTML lebih dinamis.

  • Middleware → mengatur request sebelum masuk ke aplikasi.

  • Authentication & Security → sistem login, registrasi, dan proteksi data bawaan.

Daftar Isi

Daftar Isi

Sejarah Laravel

Laravel pertama kali dikembangkan oleh Taylor Otwell pada tahun 2011. Awalnya, Laravel dibuat untuk menawarkan alternatif framework PHP yang lebih baik dari CodeIgniter, yang saat itu populer tetapi kurang memiliki fitur seperti autentikasi bawaan.

Perkembangan Laravel dari waktu ke waktu:

  • 2011 → Laravel 1 dirilis (belum mendukung ORM).

  • 2012 → Laravel 3 hadir dengan fitur CLI (Command Line Interface) bernama Artisan.

  • 2013 → Laravel 4 dirilis, ditulis ulang menggunakan komponen Symfony.

  • 2015 → Laravel 5 membawa banyak fitur baru seperti middleware dan Blade improvements.

  • 2019 → Laravel 6 hadir dengan LTS (Long Term Support).

  • 2020 → Laravel 8 rilis dengan fitur Laravel Jetstream, Tailwind, dan Livewire.

  • 2022–sekarang → Laravel terus dikembangkan, menjadi framework PHP modern yang stabil, aman, dan sangat populer.

 

Fungsi Laravel

Laravel memiliki banyak fungsi yang memudahkan pengembangan aplikasi web, di antaranya:

  1. Mempercepat Pengembangan Web
    Laravel menyediakan library dan modul siap pakai, sehingga developer tidak perlu membuat semuanya dari nol.

  2. Menerapkan Konsep MVC
    Dengan struktur MVC, kode lebih rapi, terorganisir, dan mudah dikelola.

  3. Meningkatkan Keamanan
    Laravel sudah memiliki proteksi bawaan seperti CSRF Token, proteksi XSS, SQL Injection, dan enkripsi password.

  4. Integrasi dengan Database
    Menggunakan Eloquent ORM, developer dapat berinteraksi dengan database menggunakan kode PHP tanpa perlu menulis query SQL panjang.

  5. Sistem Autentikasi
    Laravel menyediakan fitur login, registrasi, reset password, dan manajemen user dengan mudah.

  6. Mendukung API dan Aplikasi Modern
    Laravel mendukung pembuatan API berbasis REST maupun GraphQL, serta dapat digunakan bersama frontend modern seperti React, Vue.js, atau Angular.

  7. Komunitas dan Dokumentasi yang Lengkap
    Laravel memiliki komunitas besar dan dokumentasi resmi yang jelas, sehingga mudah dipelajari baik oleh pemula maupun profesional.

 

Contoh Folder dan Penjelasan Laravel

Agar lebih jelas, berikut contoh Folder Laravel sederhana:

  1. app/

    • Inti dari aplikasi Laravel.

    • Berisi Models, Controllers, Middleware, dll.

    • Semua logika aplikasi biasanya ditulis di sini.

  2. bootstrap/

    • Berisi file untuk proses awal Laravel.

    • Ada file app.php yang digunakan untuk mem-boot aplikasi.

  3. config/

    • Berisi file konfigurasi Laravel (app.php, database.php, mail.php, dll).

    • Semua pengaturan ada di sini.

  4. database/

    • Tempat untuk migration, seeder, dan factory.

    • Contoh: struktur tabel database diatur di migration.

  5. public/

    • Satu-satunya folder yang diakses browser.

    • Berisi index.php, file CSS, JS, gambar.

    • Kalau buka http://localhost/LaravelSolutions/public, sebenarnya file index.php yang dijalankan.

  6. resources/

    • Berisi tampilan (Blade template), file bahasa (lang), CSS/JS.

    • Folder views/ biasanya berisi .blade.php untuk UI.

  7. routes/

    • Tempat mendefinisikan routing aplikasi (web.php, api.php).

    • Contoh: Route::get('/', function () { return view('welcome'); });

  8. storage/

    • Menyimpan file sementara: cache, logs, session, dan upload.

  9. tests/

    • Tempat membuat unit test dan feature test.

  10. vendor/

  • Folder hasil dari composer install.

  • Semua library eksternal Laravel disimpan di sini.

 

Penutup

Laravel adalah framework PHP modern yang mempermudah developer dalam membangun aplikasi web yang cepat, aman, dan terstruktur. Dengan sintaks yang elegan dan fitur yang lengkap, Laravel sangat cocok digunakan baik untuk pemula yang baru belajar PHP maupun profesional yang membuat aplikasi besar.

Setelah mempelajari PHP dasar, Laravel adalah langkah selanjutnya untuk meningkatkan skill dalam dunia web development.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments