Pengertian Javascript: Fungsi dan Sejarah
Muhammad Subkha
Setelah kita mengenal HTML sebagai kerangka website, dan CSS sebagai dekorasi atau pengatur tampilan, kini kita masuk ke tahap berikutnya yaitu JavaScript. Dua bahasa sebelumnya hanya membuat website “hidup” dalam arti bisa ditampilkan dan terlihat rapi, namun sifatnya masih statis. Artinya, konten hanya akan tampil apa adanya tanpa adanya interaksi dari pengguna.
Bayangkan jika sebuah website hanya bisa menampilkan teks dan gambar tanpa bisa diklik, tanpa tombol yang merespons, tanpa form yang bisa diisi, atau tanpa animasi bergerak. Tentunya website seperti itu akan terasa sangat kaku. Nah, disinilah JavaScript hadir sebagai solusi. JavaScript membuat website menjadi dinamis dan interaktif, sehingga pengguna bisa berinteraksi langsung dengan halaman web.
Dengan JavaScript, kita bisa membuat tombol yang ketika ditekan menampilkan pesan, validasi form login agar tidak salah isi, menampilkan jam digital secara real time, hingga membuat efek animasi yang lebih kompleks. Bahkan sekarang JavaScript tidak hanya digunakan di sisi browser (client-side), tetapi juga bisa berjalan di server dengan bantuan Node.js.
Pengertian Javascript
JavaScript adalah bahasa pemrograman tingkat tinggi yang awalnya dirancang untuk menambah interaktivitas pada halaman web. Berbeda dengan HTML yang hanya memberi struktur, dan CSS yang hanya memberi tampilan, JavaScript memungkinkan kita menambahkan logika pemrograman langsung di dalam website.
Definisi sederhananya, JavaScript adalah otak dari website modern. Ia bisa mengatur bagaimana sebuah elemen bereaksi terhadap aksi pengguna, seperti klik, ketikan keyboard, atau pergerakan mouse. JavaScript juga bisa memanipulasi elemen HTML dan CSS secara langsung, sehingga tampilan halaman dapat berubah tanpa harus memuat ulang (reload).
Daftar Isi
Daftar Isi
Sejarah Javascript
JavaScript pertama kali dibuat oleh Brendan Eich pada tahun 1995 di perusahaan Netscape. Awalnya bahasa ini bernama Mocha, lalu berubah menjadi LiveScript, dan akhirnya resmi dinamakan JavaScript.
Perjalanan singkat JavaScript:
1995 – Dibuat oleh Brendan Eich hanya dalam waktu 10 hari.
1996 – Mulai populer di browser Netscape Navigator.
1997 – Ditetapkan sebagai standar oleh ECMA International dengan nama ECMAScript.
2009 – Hadir Node.js, membuat JavaScript bisa berjalan di server.
Sekarang – JavaScript menjadi bahasa paling populer di dunia, digunakan dalam pengembangan web, aplikasi mobile, hingga game.
Fungsi HTML
Berikut beberapa fungsi utama JavaScript dalam pengembangan website:
Menambah Interaktivitas Website
Membuat tombol, form, dan elemen lain yang bisa merespons aksi pengguna.Memanipulasi HTML dan CSS
Mengubah teks, gambar, atau warna background tanpa harus memuat ulang halaman.Membuat Animasi dan Efek Visual
JavaScript bisa dipakai untuk membuat slider gambar, efek hover, popup, hingga game berbasis web.Mengelola Data dengan Mudah
Dengan AJAX, JavaScript memungkinkan website mengambil atau mengirim data ke server tanpa reload.Dipakai di Frontend dan Backend
Dengan adanya Node.js, JavaScript kini bisa dipakai bukan hanya di browser, tetapi juga di server, bahkan untuk database, API, hingga aplikasi desktop.
Contoh Kode HTML
Agar lebih jelas, berikut contoh kode Javascript sederhana:
Penjelasan singkat:
Teks
<h1>awalnya berisi “Halo, Selamat Datang!”.Jika tombol diklik, fungsi
ubahTeks()akan dipanggil.Fungsi ini akan mengganti isi teks
<h1>menjadi kalimat baru.
Penutup
Jadi, JavaScript adalah bahasa pemrograman yang menjadikan website lebih hidup, dinamis, dan interaktif. Jika HTML adalah kerangka, CSS adalah dekorasi, maka JavaScript adalah otak dan tenaga yang membuat website berfungsi layaknya aplikasi modern.
Tidak heran jika JavaScript saat ini menjadi bahasa pemrograman paling populer di dunia, karena kemampuannya yang serbaguna dan dukungannya yang luas. Maka dari itu, setelah menguasai HTML dan CSS, belajar JavaScript adalah langkah wajib bagi siapa saja yang ingin menjadi web developer.